Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Hal ini dikemukakan Hengky Setiawan, pemilik jaringan distribusi kartu seluler Telesindo sekaligus pemasok ponsel China dengan merek lokal TiPhone.
"Kami sadar Android mulai banyak diminati, namun peluang untuk memasarkannya masih sulit karena harganya masih di atas US$ 200 atau sekitar Rp 2 juta," ujarnya ketika ditemui detikINET, baru-baru ini di Indochine, FX Plaza, Jakarta.
Menurutnya, peminat ponsel China merupakan masyarakat dengan segmen menengah ke bawah yang kemampuan daya belinya hanya berkisar Rp 1 juta. "Itu sebabnya kami selalu memasarkan ponsel dengan harga di bawah itu."
Meski demikian, Hengky memastikan Android akan jadi ponsel China berikut yang akan dipasok perusahaannya. "Kami akan ikut memasarkan begitu harganya sudah mulai turun," ujarnya.
Selain TiPhone, importir ponsel China lainnya yang juga berminat untuk memasarkan Android adalah merek eTouch Mobile.
"Tahun ini kami akan memasarkan ponsel berbasis Android. Mungkin sekitar kuartal kedua 2010 ini," ujar GM product and Marketing eTouch Mobile, Henru Susilo di Mal Taman Anggrek.
Sebelum TiPhone dan eTouch mewujudkan rencananya, ponsel Android buatan China merek lokal telah jauh-jauh hari didatangkan oleh PT Konten Indomedia dengan nama produk IMO S900.
Selain ketiga merek itu, Huawei sebagai raksasa vendor dari China juga tak mau kalah cepat dalam memasarkan Android di Indonesia. Kabarnya, Huawei tengah menjajaki kerja sama dengan XL Axiata dan Indosat untuk memasok bundling Android yang akan dirilis Februari mendatang.
Turun Harga
Faktor tingginya harga yang menjadi alasan tertundanya Android China masuk ke Indonesia, diyakini tak akan lama. Sebab, dengan adanya kesepakatan perdagangan bebas Asean-China (AC-FTA), harga ponsel China diproyeksi akan turun signifikan.
"Dengan adanya AC-FTA, pastinya harga akan turun 10-15%. Bagi kami para produsen, untuk jadi pemenang pasar harus makin serius dalam menawarkan produk dengan fitur-fitur menarik," kata Henru.
Menurut data riset GFK yang ia kutip, dari sekitar 60 pemegang brand ponsel merek lokal yang ada, saat ini hanya ada tiga brand yang telah dikenal baik oleh masyarakat pengguna.
"Kami berharap eTouch bisa mencatatkan diri sebagai yang brand terbesar keempat atau yang kelima di Indonesia," ujarnya.
TiPhone juga tak mau kalah. Brand ponsel milik Hengky Telesindo selaku distributor utama Telkomsel, berharap bisa mencatatkan namanya sebagai ponsel merek lokal terbesar ketiga di akhir tahun ini.
( rou / faw )
Source / Sumber : Detikinet.com
0 comments:
Post a Comment